Monday, June 4, 2012

Magnetic Resonance Imaging (MRI)


Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi , yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh/organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen. Teknik penggambaran MRI relatif komplek karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Alat tersebut memiliki kemampuan membuat gambaran potongan coronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien. 


MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan suatu alat diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh anda dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif. Selama pemeriksan MRI akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung untuk membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh antena dan dikirimkan ke komputer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor menjadi sebuah gambaran yang jelas dari struktur rongga tubuh bagian dalam.

MRI menciptakan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih sensitif untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam  tubuh, terutama otak, sumsum tulang belakang, dan susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksaan x-ray biasa maupun CT scan. Hal tersebut juga berlaku pada pemeriksaan jaringan lunak dalam sistem musculoskeletal seperti otot, ligament , tendon , tulang rawan , ruang sendi pada kasus cedera muskuloskeletal seperti cedera lutut maupun cedera sendi bahu. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan dengan MRI yaitu evaluasi anatomi dan kelainan dalam rongga dada, payudara , organ organ dalam perut, payudara, pembuluh darah, dan jantung. 

Indikasi Magnetic Resonance Imaging (MRI)
  1. dapat dipakai untuk memeriksa organ kepala;
  2. memeriksa jantung;
  3. memeriksa pembuluh darah;
  4. memeriksa tulang;
  5. memeriksa otot;
  6. memeriksa payudara; dan
  7. memeriksa tumor.
Kontraindikasi Magnetic Resonance Imaging (MRI)
  1. Pasien yang terpasang alat/metal yang bersifat ferromagnetik dalam tubuh, seperti pacu jantung, klip aneurisma, dan lain-lain.
  2. Pasien dengan benda asing logam didalam tubuh pasien
Cara kerja MRI

  • Putaran nukleus atom molekul otot diselarikan dengan menggunakan medan magnet yang berkekuatan tinggi. 
  • Denyutan/pulsa frekuensi radio dikenakan pada tingkat menegak kepada garis medan magnet agar sebagian nuklei hidrogen bertukar arah.
  • Frekuensi radio akan dimatikan menyebabkan nuklei berganti pada konfigurasi awal. Ketika ini terjadi, tenaga frekuensi radio dibebaskan yang dapat ditemukan oleh gegelung yang mengelilingi pasien. 
  • Sinyal ini dicatat dan data yang dihasilkan diproses oleh komputer untuk menghasilkan gambar organ yang diinginkan. 

Go Perawat . . . ! ! !



No comments:

Post a Comment