ECT merupakan suatu alat untuk perawatan pasien dengan gangguan psikiatrik yang memanfaatkan aliran listrik singkat dan dilewatkan otak pasien. Tindakan terapi ini dengan menggunakan
aliran listrik dan menimbulkan kejang pada penderita baik tonik maupun klonik.
Jenis ECT ada dua macam
:
1).
ECT konvensional à
menimbulkan kejang, tanpa menggunakan obat anastesi
2).
ECT pre-medikasià
diberikan obat anastesi untuk menurunkan kejadian kejang
Mekanisme kerja
ECT
Aliran
listrikà kejang (fase 10 dtk:
tonik,30-40dtk: fase klonik) à
peningkatan aliran darah ke otak (perubahan permaebilitas BBB)à
terjadi keseimbangan nor adrenalin, adrenalin, serotinin à
transmisi cholinergicà sehigga pasien lebih tenang proses pikir dan kondisi
afek membaik.
Indikasi
1. Depresi mayor
2. Mania à
keadaan kenaikan mood atau iritabilitas dan aktivitas
fisik berlebih
3. Schizophrenia à
gangguan jiwa psikotik (hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan
menarik diri dari hubungan antarpribadi norma)
4. Gangguan Postpartum
5. ECT
rumatan à
pasien rawat jalan
Kontraindikasi
1)
Peningkatan tekanan intra kranial (karena tumor otak,
infeksi SSP).
2) Gangguan kardiovaskuler: infark miokardium, angina,
hipertensi, aritmia dan aneurisma.
3) Gangguan sistem pernafasan, asma bronkial.
4) Keadaan lemah.
Komplikasi ECT
1.
Fraktur tulang /
fraktur kompresi pada vertebrae
2. Luxatio (dislokasi) sendi terutama rahang
3. Robekan otot
4. Apnea
5. Amnesia retrograde/antrograd, gangguan konsentrasi
bisa berlangsung 1–6 bln setelah ECT
6. Kebingungan/delirium
7. Mudah lupa/demensia: terjadi degenerasi sel-sel otak
jika ECT terlalu sering /20 -30 kali dalam 1 seri
8.
Angka kematian
diperkirakan 1:1.000 – 1:10.000 , biasanya akibat komplikasi kardovaskuler.
Cara
penggunaan
1. Persiapan alat
a)
Mesin ECT
b)
Karet lunak, larutan garam atau pasta
c)
Alcohol dan oksigen lengkap
d)
Tempat tidur yang keras
2. Persiapan perawat
a) Persiapan pengetahuan dan prosedur terapi ECT
b) Cek kembali catatan medic klien dan catatan
keperawatan
c) Cek inform konsen
3. Persiapan pasien
a) Puasakan pasien
Pelaksanaan
a) Berikan salam
b) Jaga privasi pasien
c) Penderita dibaringkan terlentang, pakaian dilonggarkan
d) Kening kiri dan kanan, pada pertemuan os.frontalis dan
os.temporalis dibersihkan dengan alcohol kemudian dioleskan dengan jelly atau larutan garam
e) Tempatkan spatel karet lunak diantara kedua rahang dan
fiksasi
f) Fiksasi persendian bahu, lutut, lengan dengan baik
g) Tentukan dosis pada alat (mvolt dan waktu)
h) Elektroda ditempatkan kedua kening, kemudian tombol
ditekan dan alat akan mati sendiri sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan
tadi.
i)
Bersihkan dan
rapikan peralatan
Go Perawat . . . ! ! !
kalau misalnya ada pasien normal yang tidak sakit jiwa mau mencoba ect konvensional apakah di perbolehkan ???
ReplyDeleteApakah tindakan ECT dilakukan oleh perawat
ReplyDelete